Gig Review: Mancawarna Sarasvati

News

Written by:

Jika suatu saat digelar sebuah kontes yang menantang peserta-nya untuk memberi apresiasi terhadap eksistensi dari makhluk halus, maka bisa jadi Risa Saraswati akan keluar sebagai pemenangnya. Bagaimana tidak, bermula dari perkawanan dengan sesosok makhluk halus bernama Peter saat masih kecil dahulu, Risa Sarasvati yang kini telah beranjak dewasa akhirnya memutuskan untuk membuat sebuah album penghormatan dengan nama makhluk halus kawannya itu tertera jelas pada judul album: ‘Story of Peter’. Sebuah album yang sekaligus menandakan berakhirnya era Risa Saraswati bersama band-nya yang terdahulu dan memulai karir solo di bawah nama Sarasvati.

Album ‘Story of Peter’ jugalah yang pada akhirnya mengantarkan Risa Sarasvati pada sebuah konser tunggal bertajuk ‘Mancawarna’ yang digelar pada tanggal 14 April 2011 kemarin. Pada konser yang bertempat di Teater Dago Tea House ini, Risa Saraswati secara khusus membawakan lagu-lagu ciptaannya sendiri serta deretan lagu-lagu dari musisi-musisi lain yang selama ini telah memberinya inspirasi. Maka tidak heran jika lagu-lagu legendaris ciptaan Guruh Soekarnoputra macam ‘Melati Putih’ dan ‘Kala Surya Tenggelam’ ikut dibawakan pada malam itu. Juga lagu legendaris berjudul ‘Perjalanan’ yang dipopulerkan oleh Franky & Jane pada akhir dekade 70-an. Bersama lagu-lagu legendaris tadi, ikut pula bersanding nomor metal anthemic milik Burgerkill berjudul ‘Tiga Titik Hitam’ yang dibawakan secara megah lewat balutan manis orkestrasi dan bebunyian mistis karinding khas tanah pasundan. Tidak ketinggalan, Vicki sang vokalis Burgerkill juga ikut bernyanyi sehingga makin menambah kekuatan lagu ini.

Tanpa ada yang menduga, Risa Saraswati juga menyelipkan semangat nasionalisme melalui beberapa lagu yang dia bawakan. Terhitung ‘Syukur’ serta ‘Gugur Bunga’ karya Ismail Marzuki ikut mewarnai set-list malam itu. Kredit tersendiri bagi Cholil dari Efek Rumah Kaca yang ikut berduet bersama Risa Saraswati membawakan ‘Gugur Bunga’ yang merobek isi hati. Ironis rasanya saat ikut menyanyikan lagu yang bercerita tentang tumbangnya para pahlawan dalam perang membela negara ini, sementara kini negara justru berada dalam kondisi tumbang akibat tingkah para pemimpin yang merasa diri mereka pahlawan.

Diluar deretan cover-version yang menawan itu, lagu-lagu ciptaan Risa Sarasvati juga tidak bisa dibiarkan berlalu begitu saja. ‘Oh I Never Know’, misalnya. Balada asmara yang dibawakan secara duet bersama Muhammad Tulus ini seakan menyindir halus mereka yang tidak berani menyatakan perasaannya kepada orang yang mereka sukai. Juga untuk ‘Bilur’, sebuah lagu minor bermuka dua yang seolah mampu membuat pendengarnya terlena hingga tanpa sadar ikut berbaris menuju tepi jurang lalu terjun ke dalamnya.

Nomor ‘Story of Peter’ akhirnya menjadi lagu pamungkas yang menutup konser malam itu dengan manis. Meski secara harfiah ditujukan untuk sosok makhluk halus, nyatanya tidak ada raut ketakutan yang tertangkap dari wajah penonton. Justru sosok anak kecil berambut pirang yang menari dan berlarian diatas panggung malah membuat penonton semakin tenggelam dalam penutupan konser dramatis. Jika konser ini ditujukan untuk menghormati arwah Peter yang selama ini bergentayangan, maka saya rasa setelah konser ini berakhir, arwah peter akan dapat bersemayam dengan tenang pada pusaranya dan tidak mau bergentayangan lagi.

by: Risyad Tabattala
photos by: Claudia Dian

0 Replies to “Gig Review: Mancawarna Sarasvati”

  1. kapinismeuting says:

    iyah emang acaranya benar2 megah.. mistis.. dan yang pasti memuaskan.. akan sangat menyesal jika tidak sempat hadir malam jum'at kemarin 🙂

  2. Jack Febrian says:

    Kebetulan kami juga menonton kegiatan Konser Mancawarna Sarasvati ini dan menyimpan beberapa catatan menulis tentang kegiatan tersebut di http://bandung.jacktour.com/2011/04/konser-mancaw

    Komposisi musik yang dimainkan betul-betul apik, apalagi dengan pembawaan Sarasvati sendiri yang cukup santai namun memberikan nilai kepuasan yang optimal bagi penontonnya.

  3. Edi Winanto says:

    Harusnya acara itu dibuatkan dvdnya…. soalnya saya nyesel banget nggak kebagian tiket

  4. tambenk says:

    Yes setuju banget sama bro Edi Winanto.
    Kita yg gak brada di kota2 diluar Jakarta Bandung Jokja cuman bs ngiri.
    Soalnya jarang banget ada even/konser se-menarik ini.
    Saya harap konser ini dibuatkan DVD'nya..yahh minimal mixtape format mp3 keseluruhan setlist konser malam itu. Sehingga kita gak cmn ngiler & cmn bs ngebayangin megah & mistis'nya konser Risa malem itu.

    Cheerss

  5. Syauqy says:

    Hallo. DVD-nya akan segera dirilis. Sekarang sedang dalam proses editing. Terima kasih sebelumnya.

    Cheers,
    Pak Manager SRSVT

Leave a Reply to Edi Winanto Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *