Membuka Jalan Baru Bagi Musik Bisu

eventsGigs

Written by:

Puluhan orang dari Jakarta dan sekitarnya mendatangi sebuah bar bernama Lost & Found yang berada di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, pada Rabu, 20 September 2017 malam. Mereka berduyun-duyun merapat untuk dapat berada di sebuah acara musik yang telah digadang-gadang akan menjadi rumah bagi band-band instrumental rock.

Selain itu, acara musik yang bernama Apestronaut Volume 1 ini juga menjadikan Gaung sebagai headliner. Band rock asal Bandung yang baru saja meluncurkan album instrumental bertajuk Opus Contra Naturam dan tengah melakukan tur ini pastilah menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka untuk rela bersusah payah menembus kemacetan kota Jakarta dan juga hujan yang cukup deras pada malam itu.

Acara dibuka oleh band rock alternatif bernama Sir Lommar John. Band yang merupakan satu-satunya penampil non-instrumental di Apestronaut Volume 1 tersebut membawakan lagu-lagu andalan mereka dari album mini bertajuk Kosmik, seperti: “Summer Flower,” “Atlantic in Super Zoom,” dan “Suruhan Tuhan.”

Kalamantra menjadi penampil selanjutnya. Minus Achell Suez gitaris mereka yang sedang berhalangan, kuartet instrumental space rock asal Jakarta ini dibantu oleh Pandji Dharma dari band Sirati Dharma pada synthesizer membawakan dua lagu bernuansa kelam dan mengawang-awang berjudul “Zombie Ranch” dan “Cosmonaut” dari album mini yang tengah mereka garap.

Band ketiga yang tampil adalah Ellipsis. Kuartet instrumental post-rock matematis asal Bandung ini juga termasuk yang dinanti-nantikan. Terbukti dari banyaknya penonton yang berkerumun di depan panggung dan ikut bergoyang mengikuti irama musik saat mereka membawakan nomor-nomor catchy dari album mini Adversities.

Primata tampil berikutnya. Unit instrumental rock berbasis di Bekasi dan Ciputat yang kini hanya tersisa dua personel ini masih dibantu oleh Rya Antika dari band Apel pada departemen drum.

Band yang telah merilis album mini bertajuk Avani pada 2016 ini juga sempat dibantu oleh Reddy Aulia gitaris Makmur Sejahtera saat membawakan single tahun 2014 mereka yang belum pernah dibawakan secara live sebelumnya. Dan pada lagu baru tentang deforestasi berjudul “Tebang!” Primata juga dibantu Muhammad Reyhan Prima Mouthu sang vokalis dan bassis Makmur Sejahtera dalam memainkan terompet.

Gaung menjadi pamungkas acara. Band yang sedang melakukan tur hingga ke Singapura dan Malaysia ini membawakan lagu-lagu dari album baru cadas mereka dan berhasil membuat beberapa penonton terlihat menggila menggoyang-goyangkan kepala mengikuti irama lagu nan dinamis.

Untuk ukuran acara yang belum terbentuk brand image-nya karena baru yang perdana, serta diisi oleh mayoritas band-band pengusung genre yang segmented, Apestronaut terbilang cukup sukses. Meski perlu diakui secara jujur, bahwa perjalanan untuk memasyarakatkan instrumental rock di negeri ini masih sangat panjang.

Seperti yang Rama Wirawan gitaris Primata yang juga sekaligus penggagas acara ini sempat katakan melalui mikrofon pada salah satu sela antar lagu, “Ini adalah impian saya: membuat acara musik dengan mayoritas penampilnya memainkan musik instrumental rock. Penting untuk menciptakan pasar bagi genre musik ini di Jakarta, karena band saya pun memainkan instrumental. Jadi, ini adalah bagian dari perjuangan.” Sebuah ucapan yang langsung mendapatkan tepuk tangan meriah penonton.

Penilaian penonton terhadap acara ini juga cukup positif. Seperti yang dikatakan oleh Adisti Daramutia salah satu penonton dari Jakarta, “Kunci dari nonton acara musik instrumental adalah sound yang mumpuni. Apestronaut memenuhi kriteria itu dan memberi saya eargasm yang pol! Baru kali ini saya merasakan adrenalin yang naik turun oleh musik non lirik. Saya jadi sadar bahwa saya tidak begitu butuh lirik, saya hanya butuh musik.”

Vokalis kedua Makmur Sejahtera, Shindy Farrahdiba, menilai aspek-aspek lain dari acara ini. “Terhibur dengan band-band yang bermain, suka urutan lineup-nya. Membuat penonton mau mengikuti terus sampai selesai. Panggung minimalis, grafis video yang pas dengan beat musik. Semoga ada acara berikutnya,” tandas Shindy.

Apestronaut memang telah dicanangkan untuk menjadi helatan rutin. Jadi, nantikan Apestronaut Volume 2 dengan penampil-penampil yang tak kalah menariknya.

Tulisan dan foto oleh Team Apestronaut.

Gaung

Gaung @ Apestronaut Vol. 1_resized

Primata Band

Gaung @ Apestronaut Vol. 1_resized

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *