Tag: kedai tjikini

  • Sisir Tanah di Kedai Tjikini

    Sisir Tanah di Kedai Tjikini

    Sisir Tanah di Tjikini
    Sisir Tanah di Kedai Tjikini

    Sisir Tanah tampil di Kedai Tjikini pada tanggal 14 Juli 2019 kemarin di hari Minggu malam.

    Sebuah acara yang sangat intim di sebuah ruangan kecil yang dibuat temaram dan berisikan hampir kurang lebih 80 orang. Sebagian besar duduk bersila di lantai, sementara sebagian kecil memilih berdiri di sudut lainnya. Termasuk saya yang tidak tahan bersila lama-lama, apalagi sedang batuk, maka pilihan terbaik (yang untungnya tersedia) adalah berdiri di bagian belakang.

    Malam itu, Sisir Tanah memainkan lagu-lagu dari album ‘Woh’ yang rilis beberapa tahun lalu, plus lagu baru yang sepertinya berjudul “Lagu Cinta Segitiga”. Di lagu tersebut ia mengajak Jati Andito dari Westjam Nation untuk berkolaborasi sebagai vokalis tamu. Untuk kemudian mas Danto izin ke WC dan menitipkan panggung pada Jati. Momen itu dimanfaatkan Jati untuk memainkan sebuah lagu dan berinteraksi dengan penonton.

    Di kesempatan yang lain, ia juga mengajak Amien Kamil membaca puisi sambil diiringi permainan gitar akustik. Juga tampaknya ada kolaborasi lain saat saya sedang di luar mencari segelas teh hangat demi menghangatkan tenggorokan yang gatal.

    Setelah memainkan belasan lagu, Mas Danto memutuskan untuk menutup malam dengan ‘Lagu Gembira’ dan mengajak penonton berdiri dan bertepuk tangan bareng-bareng sebelum pulang ke tujuan masing-masing.

  • David Tarigan dan Harta Karun Musik Indonesia

    David Tarigan dan Harta Karun Musik Indonesia

    Kedai Tjikini mengadakan seri “Obrolan Seru” dimana mereka mengundang figur-figur yang dianggap seru untuk diajak ngobrol. Mereka mengundang David Tarigan untuk ngobrol mengenai harta karun musik Indonesia di rangkaian pertama ini. Sebagai figur yang memang dikenal antusias akan musik Indonesia dan memiliki kepribadian yang senang bercerita, tentu akan menarik mendengarkan David Tarigan menceritakan kegiatannya berburu musik Indonesia untuk diarsipkan bersama Irama Nusantara.

    Di antara cerita-cerita mengenai dirinya mendapatkan berbagai cerita mengenai kancah musik Indonesia di masa lampau, ada beberapa yang menarik saya secara personal.

    Sekilas ceritanya mengenai Dick Tamimi pemilik label sekaligus pilot dan mengapa Dara Puspita menggunakan intro yang “meminjam” lagu ‘(I Can’t Get No) Satisfaction’ nya The Rolling Stones.

    Rupanya tidak sekedar ‘meminjam’ karena lagu itu lagi terkenal, tetapi ada kaitannya dengan masa waktu mereka diwajibkan melapor ke yang berwenang dan diminta memainkan lagu yang dilarang dan tidak dilarang.

    Coba kamu dengarkan sendiri David Tarigan menceritakan kejadian tersebut yang diceritakan sendiri oleh Titi Hamzah kepadanya.

    Salah satu quote yang menarik dari David Tarigan mengenai harta karun musik ini adalah “…Mendengarkan musik-musik ini tujuannya bukan untuk nostalgia, tapi karena memang keren aja…” apalagi kebanyakan dari rekaman ini tidak dirilis massal, jadi ya tidak banyak yang bisa bernostalgia juga.

    David Tarigan
    David dan puterinya

    David Tarigan dan Dharmawan Handonowarih
    David dan pak Dharmawan

    David Tarigan
    David Tarigan

  • Malam Jatuh di Tjikini17, Sebuah Catatan dari Konser Mini Silampukau

    Malam Jatuh di Tjikini17, Sebuah Catatan dari Konser Mini Silampukau

    Silampukau_tjikini17_01

    Begitu malam jatuh di Tjikini 17, duo Kharis dan Eki pun memulai set mereka. Dibuka dengan kata sambutan singkat dari Dharmawan Handonowarih sebagai pemilik kedai, tepuk tangan pun bersahutan dari penonton yang padat memenuhi kedai.

    Silampukau menjadi pembicaraan yang hangat setelah album “Dosa, Kota dan kenangan”. Saya sendiri juga terpukau dengan penulisan lirik yang satu frekuensi dengan kehidupan masyarakat urban kelas menengah bawah. Perkenalan pertama terjadi dengan single “Doa 1” yang membuat saya tertawa terbahak-bahak karena liriknya yang lugas, tentang anak band yang ingin sukses di jalur indie. Selanjutnya setelah mendapatkan album penuhnya, saya tersentuh dengan lagu “Balada Harian”, “Lagu Rantau (Sambat Omah)” dan “Malam Jatuh di Surabaya”. Lagu-lagu lainnya pun sangat menghibur dan terekam kuat di sanubari.

    Beberapa minggu sebelum malam ini, seorang sahabat saya yang rupanya kesambet lebih dalam lagi oleh album ini. Namanya Felix Dass dan ia adalah pemersembah konser kecil ini dengan kongsi bersama Tjikini17.

    Konser malam kemarin dibuka dengan “Balada Harian”, sama dengan albumnya. Selanjutnya satu demi satu lagu dari album “Dosa, Kota dan Kenangan” dibawakan, dengan urutan yang saya sudah lupa. Rupanya sebagian besar lirik sudah terekam di banyak pengunjung, mereka rata-rata sudah mempunyai lagu favorit. Menyenangkan juga ternyata banyak juga yang memiliki selera musik dan lirik yang sama.

    Duo ini dibantu oleh seorang pemain bas, multi instrumentalis bernama Mayo yang juga drummer Vox, dan kadang-kadang Vega dari Vox bermain gitar tambahan.

    Malam semakin larut, dan semua lagu dari album kesayangan pengunjung telah dimainkan semua. Tetapi rupanya penonton masih belum puas dan memaksa mereka kembali ke tempat duduk kehormatan. Sebuah lagu lama dimainkan, dan akhirnya hadirin bisa pulang dengan lega.

    Sebuah malam Senin yang berharga dengan musik berkualitas, teman-teman berselera musik sama dan romantisme sisi lain Jakarta yang lebih menyenangkan.


    Silampukau_tjikini17_02

    Silampukau_tjikini17_04

    Silampukau_tjikini17_05

    Silampukau_tjikini17_06

    Silampukau_tjikini17_07

    Silampukau_tjikini17_08

    Silampukau_tjikini17_09

    Silampukau_tjikini17_10

    Silampukau_tjikini17_11

    Silampukau_tjikini17_12

  • Ari+Reda Dengan Kepala Dingin

    Ari+Reda Dengan Kepala Dingin

    Kedai Tjikini mempersembahkan Ari+Reda Dengan Kepala Dingin Rabu 15 April 2015 Kedai Tjikini Jalan Cikini Raya 17 Jakarta 19.00-22.00 WIB Tanda Masuk Rp 75.000 Sudah termasuk kudapan dan kopi hangat Untuk pemesanan tempat: +6221.319.35521
    Kedai Tjikini mempersembahkan
    Ari+Reda
    Dengan Kepala Dingin
    Rabu
    15 April 2015
    Kedai Tjikini
    Jalan Cikini Raya 17
    Jakarta
    19.00-22.00 WIB
    Tanda Masuk Rp 75.000
    Sudah termasuk kudapan dan kopi hangat
    Untuk pemesanan tempat: +6221.319.35521