Umar Haen Rilis Album Pertama Berjudul “Gumam Sepertiga Malam”

News

Written by:

Setelah digodok selama kurang lebih satu tahun, anak rohani pertama Umar Haen akan segera lahir pada hari Jumat, tanggal 9 November 2018. Album pertamanya ini diberi tajuk Gumam Sepertiga Malam dan dirilis oleh Akik Records, label rekaman independen hasil kerjasamanya dengan Buku Akik. Album ini berisi 9 lagu yang diciptakan sendiri oleh Umar Haen.

Gumam Sepertiga Malam dipilih sebagai judul untuk memberi bingkai konteks waktu dimana Umar Haen menumpahkan segala kegelisahan masa mudanya soal buku, pesta, dan cinta. Ia bernyanyi soal tongkrongan dan obrolan beralkohol, asmara yang penuh suka-luka, masa depan yang tak pasti, pendidikan yang tak selalu searah dengan usaha menjadi manusia, juga kecintaannya terhadap kampung halaman sebagai wujud penolakannya terhadap glorifikasi segala yang urban.

“Semua lagu ini ku buat dengan bergumam, karena idenya muncul pas dini hari jadi nggak bisa berisik, daripada diprotes tetangga,” ujar Umar Haen.

Solois asal Yogyakarta ini masih bermain dalam format multi-instrumen, gitar dan Arok –perkusi bikinan bapak Umar Haen. Kombinasi itu membuat lagu-lagunya terdengar sederhana, liris, namun kompleks.

Proses pengerjaan album Gumam Sepertiga Malam telah dimulai sejak awal 2018 lalu. Album ini direkam di Rumah Baik Gowok, dengan Dhandy Satria berperan di bagian mixing dan mastering.

Untuk menyempurnakan nuansa di beberapa lagu, Umar Haen mengejak Stefani yang
memainkan cello. Pada ilustrasi, Umar Haen menyerahkan interpretasi visual kepada Kanosena Hartadi, dengan garapan layout packaging oleh Bambang Nurdiansyah. Keduanya merupakan
seniman visual yang saat ini sedang naik daun.

Demi menyempurnakan proses berkaryanya ini, album ini akan dirilis dalam sebuah konser rilis yang dirancang dengan nuansa intim. Umar Haen akan mengundang teman-teman dan pendengarnya untuk merayakan pencapaiannya ini di Pusat Studi Lingkungan Sanata Dharma,
di kawasan Gejayan, Yogyakarta.

“Di konser rilis album nanti saya ingin
memperkenalkan cara baru dalam mengapresiasi pertunjukan, yaitu dengan cara membayar dengan nominal bebas di pintu keluar. Jadi penonton tidak akan merugi, tak seperti membeli kucing dalam karung,” tambahnya.

Album ini dirilis dalam bentuk CD dengan lisensi Creative Commons. Gumam Sepertiga Malam akan didistribusikan ke beberapa toko musik independen yang tersebar di Indonesia.

Di Gumam Sepertiga Malam, Umar Haen tak sedang membuat lagu-lagu metaforis atau eskapis soal hidup, melainkan usaha memaknai dan mengritisi hidup itu l sendiri. Salam tipis-tipis!

Daftar lagu di album Gumam Sepertiga Malam:
1. “Racau di Malam Kacau”
2. “Tentang Generasi Kita”
3. “Terungku Rindu”
4. “Kisah Tentang Baju”
5. “Kisah Kampungku”
6. “Di Jogja Kita Belajar”
7. “Tak Ada Nalar Menuju Rumah”
8. “Dalih”
9. “Nasihat Kakek: Jangan Jual Tanahmu”

Comments are closed.