Whatever You Say
Speaker 1st
Sony Music Indonesia
2.4
I. Bahwa cepat atau lambat, bahwa para konglomerat musik akan mulai mencium bau-bau bangkai trend ketinggalan jaman, adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari.
Dan seperti kejeniusan Sony music dalam mengkontrak band ?hip metal? Saint Loco, mereka telah menarik band ?garage rock? Speaker First, yang tentunya sangat ?saat ini? dengan jaket kulit hasil keringat papa mama, rambut berantakan hasil tataan 3 jam, dan riff blues se-klise riff setiap adegan di strip club pada film-film macho murahan tahun 80-an.
Tentu saja, kelompok ini tidak dapat disalahkan dengan menerima kontrak dari sebuah label besar yang dapat memenuhi semua impian rock?n?roll anda. Wanita! Alkohol! Kover majalah! Gosip! Har wax satu ton! Terkenal di kampus! Dan semuanya oke oke saja sebenarnya.
If only they had the songs.
II. Satu hal yang dilupakan oleh Speaker first selain dandanan rock?n?roll sempurna, dan kover album yang tampak dibuat seorang yang baru membeli program Photoshop 5.0 di Glodok adalah LAGU.
Dari ?Try me? yang mencampurkan ?Black Dog? milik Zepellin dengan Boomerang, ?Tak apa (Yang kau pinta)? yang terdengar seperti Kaka Slank yang audisi untuk the Hives, sampai pemerkosaan Bar-blues yang disempurnakan Jonh Lee Hooker di ?Midnight Blues?, Speaker First tidak dapat memutuskan band garage modern mana yang ingin mereka contek. Hasilnya adalah anak-anak yang tidak pernah peduli dengan akar-akar musik tersebut, seperti anak-anak kecil yang mengira musik garage dimulai dan berhenti dengan the Strokes.
Tentu saja semua ini dapat ditampik dengan sempurna. ?Oh dari dulu kita sudah mendengarkan musik ini, dari koleksi vynil bokap nyokap?. Yeah sure, dan saya suka main ayunan dengan Woodie Guthrie.
III. Play some more Incubus guys.
Yang membuat semua ini menyedihkan adalah; Speaker First dapat saja berhasil jika saja mereka memiliki kemampuan lebih baik untuk memilih influence, me-representasikan diri mereka, dan menulis lagu. Disinilah band garage lain seperti the Brandals menang. Mereka mungkin baru ?lahir? pada saat garage rock hidup kembali awal 2001 kemarin. Tapi setidaknya, kita dapat mengatakan ?Hey, ini kayak lagunya Chuck Berry!?. Bandingkan semua ini dengan lagu Speaker First seperti ?I hate this blue?, ?Common Male?, ?Black Coffee?, dan judul ter?indah? dan ?emo? di album ini ?Friendship eversince?; semua yang terdengar seperti lagu-lagu Guns?n?Roses di ?Use your illusions?; White Boy Melayu Blues. Blues scale. Harmonica. ?Yeah? 4 atau 5 kali di setiap lagu. Vokal ?british?. Rambut acak. Sempurna! Garage rock!
IV. Epilogue
Seburuk-buruknya trend garage yang mulai menjamur sekarang, setidaknya ini banyak menginformasikan anak muda pada band-band tahun 60, 70, dan 80-an yang berhasil karena mereka selalu melihat dan menghargai musik sebelum mereka, dan meracik influence tersebut tanpa terdengar seperti sebuah pencabulan retro maling kundang. Speaker First memulai karir mereka dengan merilis album yang se-asli sendok kopi di McDonalds. Sebuah album yang menghasilkan aliran baru ?Melayu rock?n?roll?. Jika mereka belum di-drop, mungkin mereka akan mendengarkan album-album yang benar sebelum album kedua mereka. Atau setidaknya sang vokalis mempunyai waktu untuk les dialek Inggirs di LIA.
Robert Marcus, January 2005

Leave a Reply to luph ppw Cancel reply