Malam itu tanggal 7 Desember 2018, Coffeewar sudah cukup padat diisi oleh mereka-mereka yang ingin menikmati penampilan super group yang terdiri dari 4 singer-song writer. Keempat vokalis ini masing-masing memiliki karakter vokal yang khas, sehingga saat dikolaborasikan menjadi menarik.
Mereka berkolaborasi dan mengaransemen lagu pilihan dari setiap personil dan mengcover lagu dari musisi-musisi yang (mungkin) adalah inspirasi bersama. Momen paling magis bagi saya adalah saat mereka melakukan harmonisasi suara dan bergantian menyanyikan bait-bait lagu Hallelujah.
Ingin rasanya bisa menyaksikan keindahan suara ini di kesempatan lain.
Sebelum Suara Perempuan tampil, acara dibuka oleh Haryono Setiadi. Ia adalah seorang perancang busana asal Indonesia yang memiliki karir cukup gemilang di luar negeri, kali ini ia datang ke Jakarta untuk mengaktualisasikan sisi seninya yang lain; musik.
Dengan musik new wave alternatif yang cerah, kira-kira bikin teringat pada Robyn Hitchcock, Matthew Sweet, Shawn Mullins dan kira-kira musisi-musisi di ‘related artists’ nama-nama tadi.
Kalau di Indonesia, mungkin nyambung dengan Darryl Wezy atau Sajama Cut.