Tag: hobgoblin

  • Sajama Club 2015 Hobgoblin Showcase : Bangunnya Sajama Kids dari Tidur Panjang

    Sajama Club 2015 Hobgoblin Showcase : Bangunnya Sajama Kids dari Tidur Panjang

    Sajama Kids adalah sebutan untuk penggemar Sajama Cut (SC), unit indie-rock asal Jakarta, yang sering membuat acara reguler bernama Sajama Club sewaktu album ‘Manimal’ lepas dipasaran. Tapi seiring waktu, acara itu tenggelam bersama Sajama Cut yang sibuk mengumpulkan materi untuk ‘Hobgoblin’. Dan tepat seminggu kemarin mereka bangun dari tidur lelapnya. Bisa dibilang SC adalah band yang masih menjaga tali silahturahmi kepada penggemarnya-baik yang loyal ataupun biasa saja-sampai sekarang, dan Sajama Club 2015 adalah bentuk dedikasi untuk mereka sekaligus merayakan kelahiran album keempat.

    Mengambil tempat di 365 Ecobar, Kemang, dengan biaya masuk dua puluh lima ribu untuk first drink charge kalian disuguhkan berbagai pengalaman menarik. Bagaimana tidak menarik? Begitu masuk kita langsung dihadang untuk menggunting kertas bertuliskan ‘SAJAMA’ sebagai bahan mural kolase secara langsung dari Ika Vantiani seorang seniman yang cukup dikenal karya-karyanya. Menurut Ika, mural kolase yang dikerjakan ini adalah pengalaman pertamanya menggunakan media besar dan tampil secara langsung dihadapan penonton. Khusus malam itu Nanaba Records juga berpartisipasi dengan merilis kaset terbatas ‘Ghost Eyes’ berisikan materi-materi Sajama Cut yang dibawakan ulang oleh musisi-musisi berbakat, sebut saja salah satunya Bottlesmoker. Adapula lapak Disorder Zine dengan edisi spesial mewawancarai masing-masing personil secara mendalam tentang keberadaan Sajama Cut sampai sekarang. Dan Strange Fruit mengawali hajatan malam itu. Kwartet noise-pop asal Jakarta ini makin terlihat matang dengan formasi terbarunya. Dibalut asap tebal yang hampir menganggu pemandangan penonton membawakan hampir semua lagu yang terdapat di ‘The Dolphin Leap’ hasil rilisan Leeds Records.

    IMG_8081

    Tim Sajama Cut pun terlihat mengambil posisi sehabis Strange Fruit menyudahi permainannya. Seakan mereka dikejar waktu (atau mau memberikan penampilan maksimal?) bergegas mengatur semuanya. Personil band pun mempersiapkan mental dibelakang panggung. Maklum, rasa nervous akan selalu ada bagi mereka yang absen terlalu lama dari panggung skena (bahasa Indonesia-nya scene katanya~) acara lokal.

    “Bloodsport” didaulat sebagai lagu pembuka, diikuti “The German Abstract”. Ada tiga wajah baru di formasi live Sajama Cut yang membantu malam itu. Yudhis Tira (gitar), Andry Ruay (drum), dan fotografer senior sekaligus keyboardis favorit semua band Muhammad Asranur (keyboard). “Fallen Japanese” sebuah single yang meledak di tahun 2003-2005 diaransemen ulang menjadi lebih bergemuruh nan nikmat. Di sela-sela pergantian lagu, Marcel Thee (vokal) banyak mengucapkan terima kasih untuk mereka yang terlibat malam itu. Diselingi lelucon-lelucon khas Marcel. Hujan melodi dari Dion Panlima Reza (gitar) pun mengguyur sewaktu “Fatamorgana” dibawakan. Tidak mau kalah, betotan penuh skill juga ditunjukan Randy Apriza Akbar (Bass). Membuat kita hampir tercengang saat mereka balik ke album Apologia membawakan “Nostalgia Laknat”. Cikal bakal Sajama Cut yang keras campuran grunge dibawakan di malam itu. Marcel pun naik keatas kursi penuh semangat menyanyikan bait demi bait lirik-lirik penuh emosional. Spontan penonton barisan depan berantakan dibuatnya. Merasa kurang panas, “Less Afraid” dipilih menjadi lagu pamungkas sekaligus terakhir. Hans Citra Patria (keyboard, perkusi) memukul penuh semangat bagian drum Andri Ruay selayaknya genderang perang. Saat memasuki reff sontak penonton mengambil alih mic bernyanyi dan crowd surfing bersama. Terlihat Marcel jalan ditengah-tengah pembatas bar dan panggung. Sungguh totalitas yang mereka tunjukan minggu kemarin. Oia, ada yang memiliki pin spesial dari Sajama Kids? Konon itu merupakan akses untuk Sajama Club episode selanjutnya dan tidak ada lagi tidur yang panjang buat Sajama Kids.

    IMG_8104

    Photo by : Bramaditya Dimas Andika

  • #SAJAMACLUB : Sajama Cut Gelar Showcase Peluncuran Album Hobgoblin

    #SAJAMACLUB : Sajama Cut Gelar Showcase Peluncuran Album Hobgoblin

    Sebuah penantian panjang untuk hasil yang maksimal karena setelah dirilis pada bulan Juni silam, Hobgoblin yang merupakan album ke-empat dari band kawakan asal Jakarta Sajama Cut akan mempersembahkan #SAJAMACLUB dalam bentuk konser pada 17 September 2015 di Eco Bar 365, Kemang, Jakarta Selatan.

    Konon katanya di konser ini, 100 fans pertama yang pada Juli lalu mem-preorder album ke-4 Sajama Cut, Hobgoblin, menjadi undangan khusus yang akan mendapatkan pin keanggotaan Sajama Kids (sebutan fans Sajama Cut) yang dapat memberikan akses khusus ke acara-acara spesial Sajama Cut. Seratus Sajama Kids tersebut juga akan mendapatkan kesempatan untuk menjadi orang-orang pertama yang dapat membeli merchandise ekslusif, yang termasuk kaset mixtape Ghost Eyes, yang berisikan demo, outtakes, versi cover dan remix dari album Hobgoblin. Tiket untuk umum dijual seharga Rp.25.000 (First Drink Charge).

    Konser ini juga merupakan panggung pertama Sajama Cut sejak tahun 2014 dan merupakan hasil kerjasama dari label Elevation Records, Prasvana, dan Pop Up Demajors. Hype akan formasi terbaru Sajama Cut memang sudah lama membuat fans-fans Sajama Cut yang disebut Sajama Kids, gatal melihat bagaimana bedanya tampilan mereka nanti.

    Perwakilan Prasvana mengatakan bahwa “Kami selalu ingin mendukung scene musik independent khususnya Indonesia, and we have always been fans of Sajama Cut.”

    Taufiqrahman dari The Jakarta Post, yang juga kepala dari label Elevation Records, memuji Sajama Cut dengan mengatakan, “Sebagai label yang merilis album mereka, kami sangat excited untuk melihat bagaimana album kompleks seperti Hobgoblin akan terdengar di panggung.”

    Dibantu oleh band noise-pop Strange Fruit sebagai opening act, konser ini juga akan menampilkan seniman kolase Ika Vantiani yang akan memperagakan pengerjaan sebuah kolase secara live sambil diiringi oleh musik dari Sajama Cut. Bentuk kolaborasi ini merupakan lanjutan dari kolaborasi-kolaborasi yang lain—dalam bentuk ilustrasi maupun puisi—yang dikemas dalam bentuk buku dan dirilis berbarengan dengan album Hobgoblin. Majalah online Disorder pun telah menyiapkan sebuah artikel mendalam tentang Sajama Cut dalam rangka menyambut acara ini.

    Founder kita Eric Wirjanata mengatakan, “Gue sempat lihat sesi latihan Sajama Cut untuk formasi Hobgoblin ini, tampak terlihat kalau personel-personelnya sekarang lebih dapat kimia bermusiknya dibanding biasanya. Gue rasa manggungnya perlu ditunggu banget.”

    Menjawab pertanyaan mengapa konser ini digelar tiga bulan setelah album rilis, vokalis serta penulis lagu Marcel Thee berujar, “Materi baru ini cukup menantang untuk dibawa live, dan kita ingin memastikan bahwa eksekusi-nya sesuai dengan materi yang didengar orang di album, atau bahkan lebih menampol lagiFormasi live Sajama Cut terbaru ini – dengan asistensi maut dari Asra di keyboard, Yudhis Tira di gitar kedua, dan Andri Ruay di drum – adalah yang terbaik yang pernah ada dalam sejarah band ini. Gue yakin Sajama Kids akan setuju, karena show ini sepenuhnya untuk mereka.”

    Hobgoblin sendiri tentunya telah menjadi album yang mendapatkan banyak pujian dari tokoh-tokok influential di skena musik Indonesia.

    Reno Nismara dari Rolling Stone mengatakan, “Empat album dalam rentang waktu tiga belas tahun memang bukanlah statistik yang memukau. Namun dalam kasus Sajama Cut, setiap albumnya memamerkan lonjakan-lonjakan musikal yang berarti. Atas sebab itulah pentas musik ini menjadi penting: dalam satu malam menampilkan segala ragam musik yang pernah diciptakan Marcel Thee dkk. sekaligus mengilustrasikan pendewasaan mereka dalam format konser; dari ‘Apologia’ sampai ‘Hobgoblin’.”

    Sedangkan Rudolf Dethu (pemerhati musik dan sosial, manajer Leonardo, ex-manajer Superman Is Dead) mengatakan, “Album Sajama Cut yang paling baru ini bak sebuah perayaan kesenduan dan kepucatan secara elegan. Pop intelek dan brilian. I heart Sajama Cut!”

     

    SC_A3Hires

  • Sajama Cut – Bootleg Rehearsal Session

    Sajama Cut – Bootleg Rehearsal Session

    Download Compassion & Fatamorgana oleh Sajama Cut versi latihan di studio.
    Click tautan ini.

    Beli CD Hobgoblin via Demajors di tautan ini.

    Mendengarkan versi bootleg ini membawa ingatan saya kembali ke pertengahan 90-an, saat saya, Marcel Thee dan teman-teman lainnya menyaksikan proses latihan Toilet Sounds lalu diam-diam merekamnya di handycam. Saat itu kita terobsesi dengan bootleg, dan di saat proses rekam-merekam menjadi lebih mudah saat ini, hobi itu kembali muncul. Kamu bisa menemukan rangkaian bootleg ga resmi di DEATHROCKSTAR. silahkan diburu sendiri dan nikmati.

    Sajama Cut

  • Sajama Cut dan Hobgoblin

    Sajama Cut dan Hobgoblin

    Tidak terasa Manimal sudah berusia empat tahun dan sekarang saatnya album baru dirilis. Album Hobgoblin yang akan rilis tanggal 10 Juni nanti, bisa dibilang adalah ‘adik’ dari Manimal. Tema-tema dan musik kedua album itu memiliki benang merah yang lebih kuat, dibandingkan dua album pertama Sajama Cut. Kemungkinan besar karena personel dan proses kreatif di balik ke dua album ini kurang lebih sama.

    Di awal 2000-an Apologia rilis dengan karakter teenage-angst-grunge-related-metal-watanabe dengan distorsi kasar dan lirik-lirik kemarahan. Kurang lebih pertengahan dekade lalu; Osaka Journal yang berupa refleksi dari hasil perjalanan spiritual Marcel Thee rilis. 4 tahun lalu Manimal rilis dan bisa dibilang era itu adalah momen yang lebih cerah dan optimis dalam perjalanan hidup. Sementara Hobgoblin bisa dibilang salah satu bagian dimana hidup penuh kekhawatiran dan ketidak pastian. Banyak hal terjadi di masa penulisan album ini, baik personal maupun keadaan dunia secara keseluruhan.

    Sejalan dan seirama dengan kehidupan beberapa waktu belakangan ini yang memang penuh dengan teror dan ketakutan. Jika waktu kecil kita melihat teror itu lebih banyak terjadi di komik dan film, maka Hobgoblin saat ini sangatlah nyata.

    Lagu-lagu di album ini menceritakan refleksi dari ayah satu anak terhadap dunia saat ini. Dunia yang suatu saat nanti kita tinggalkan kepada anak cucu kita, dan mungkin tidak seindah saat kita kecil. Sebuah album dengan lirik-lirik yang akan mengena pada mereka-mereka yang beranjak dewasa dan menyadari kalau dunia memiliki sisi suramnya sendiri.

    sajama_cut-hobgoblin-download

    “History of Witches”
    “Bloodsport”
    “The German Abstract”
    “Curtains for Euro”
    “Beheadings”
    “Dinner Companion”
    “Fatamorgana”
    “House of Pale Actresses”
    “Recollecting Instances”
    “Compassion”
    “Rest Your Head on the Day”