Telah terbit Methal Pertiwi

News

Written by:

Methal Pertiwi:

Sebuah Saga Musikal yang Akan Membawa Kalian Ke

Dimensi Logam, Otot dan Cinta

Jakarta, 17 Agustus 2011 — Apakah kalian masih di sana? Masih dengan perkasa berdiri di atas genteng kantor kelurahan kalian dengan pose air-guitar terciamik seantero jagad? Masih di penghujung pengkolan menggonjreng gitar kopong bersama para mas-mas asik sisiran sambil memekik lantang irama dari tembang-tembang jantan era kedigdayaan papa Log Zhelebour? Masih dengan jumawa berdiri di depan sebuah toko potokopi dengan mic tercekik dan kaki menginjak speaker TOA bekas kendurian tetangga, dengan pandangan menukik tajam pada semua penonton yang menjerit di seberang sana?

Apa saja yang ada dalam setlist kalian? “Woman Be My Slave” dari Manowar? “Cita Yang Tersita” dari Power Metal? “Kerangka Langit” dari Kaisar? “Gigolo” dari Rolland Band? Atau diam-diam kalian malah sudah dengan tangguhnya mencipta lagu jantan kalian sendiri di sebuah ruang fitness karang taruna komplek kalian misal? Yang pada nantinya akan kalian persembahkan dan dendangkan di depan mbak-mbak sepedaan di jalan rumah komplek kalian mungkin? Atau dengan gagahnya kalian kumandangkan teruntuk dedikasi seorang suster di sebuah khitanan massal di lapangan voli kecamatan? Atau cukup kalian lantunkan di depan kecengan kalian yang sedang mengetik dengan anggun nomor-nomor pulsa elektrik pada para pelanggan tokonya?

Apapun gelegak sanubari macho yang kalian rasa dan tak tertahankan lagi memang sudah saatnya dimuntahkan kembali kini. Kenakan lagi celana mrecet motif macan sakral kalian yang tersimpan dengan suci di lemari keramat kalian itu. Eratkan simpul ikat kepala jumawa kehormatan kalian yang telah lama kalian gantung bersanding dengan romantis bersama topi pramuka dan pici kondangan kebanggaan. Petik salah satu nomor ringtone terjantan koleksi di ponsel lokalmu dan mainkan! Jeritkan hingga seluruh semesta raya mendengar. Kenakan sebuah wig rambut megar dari salon tantemu, lalu kibaskan seliar-liarnya niscaya membelah metromini hingga penghujung cakrawala. Dan;

Acungkan ketiga jari dan salam paling besimu itu untuk menyambut kuasa keperkasaan mahaheibat yang tiada tara paling jantannya di dekade ini:

0 Replies to “Telah terbit Methal Pertiwi”

  1. jipop says:

    gelo ah..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *