Film dokumenter karya Daniel Ziv ini dibuat selama hampir lima tahun dan usahanya sama sekali tidak sia-sia. Memenangkan dua penghargaan dari festival internasional dan masih mungkin bertambah jumlah penghargaannya.
Film ini mendokumentasikan perjalanan Boni, Ho dan Titi selama lima tahun, mengenai perjuangan mereka membuat hidup mereka lebih hidup dan tentu saja supaya lebih baik. Tidak seperti film dokumenter lain yang memang dibuat untuk membujuk penonton meneteskan air mata, film ini dalam beberapa bagian membuat saya merasa kehidupan mereka yang marjinal terasa lebih menyenangkan. Dengan mottonya: “Hidup itu harus dibikin hidup”
Film dokumenter yang ringan namun berbobot, tidak semua orang akan mampu membuatnya tanpa dedikasi untuk berbaur dengan objeknya. Selama lima tahun, ketiga tokoh utama itu selalu mengontak Daniel Ziv setiap mereka akan melakukan sesuatu atau mengalami sesuatu. Patah hati, dapet job nyanyi jingle, pulang kampung, nelpon gebetan, bahkan mandi.
Saya terinspirasi dengan cara Boni mewujudkan cita-citanya untuk tinggal di hotel bintang lima dan mandi di bathtub. Saya bisa menuliskan banyak inspirasi lainnya tetapi itu bakal jadi spoiler, jadi sebaiknya ditonton aja sendiri.
click http://jalananmovie.com/ and you can help a little bit to support their campaign.
Lakota Moira and Rudolf Dethu. Blessed to know these guys
Navicula Acoustic Set
Alung, Wenz and Dangki
The awesome people behind the movie
Pretty much sum up the movie.
Bonie, Asra, Ho and Tash
Dede, Putera and Tash
