13/04/2014, Rossi Musik, Jakarta, Indonesia. Kylesa berhasil menggelar tur promo album terbarunya dengan tajuk “Ultraviolet 2014 Southeast Asia” yang dengan senang hati menyelipkan dua kota di Indonesia sebagai perwakilan dari Asia Tenggara. Mereka juga mencantumkan kota Kuching dan Kuala Lumpur di Malaysia.
Setelah sempat dibuat gantung oleh panitia perihal perijinan, akhirnya H-5 poster acara Kylesa tampil di Bandung—yang digarap oleh Maternal Disaster—itu pun rampung ke permukaan. Kala itu mengundang ((AUMAN)) dan SSSLOTHHH sebagai special guest, bertempat di Maja House. Acara itu pun katanya berlangsung meriah, dipadati fans mereka yang menanti-nanti moment tersebut.
Bertolak dari Bandung, Kylesa pun langsung melanjutkan rangkaian tur sekaligus perjalanan terakhir “Ultraviolet 2014 Southeast Asia” di Rossi Musik, Jakarta. Antrian yang tak terlalu panjang sudah memenuhi di depan gate. Karena satu dan lain hal, jam yang dijadwalkan mundur sejam. Terdengar samar dari deret antrian suara sesi checksound yang menggema dari dalam venue. Setelah open gate, kita disuguhkan pemandangan baru dari Rossi Musik yang memodifikasi lahan parkir belakang menjadi venue yang lebar. Tak lama kemudian Laura Pleasants, Philip Cope, Chase Rudeseal, Carl McGinley, dan Eric Hernandez masuk diringi burung-burung walet yang seliweran diatas kepala mereka. Kalau dilihat dari sisi kiri backstage, banyak tumpukan suitcase dari masing-masing personil. Nyatanya band sludge-metal gacoan asal Savannah ini memang langsung kesini (Rossi Music) setelah berangkat dari Bandung.
Langsung melindas keras lewat “Bottom Line”, “Don’t Look Back”, “Tired Climb” ke kuping pendengar. Menggabungkan unsur musik dari Black Sabbath dan Pink Floyd era awal yang menggetarkan atmosfir Rossi Music. Dengungan yang tercipta dari gitar Laura Pleasant menjadi acuan untuk headbang, bernyanyi menyalurkan amarah secara bergantian dengan Philip Cope. Ditambah Chase Rudeseal yang memainkan tiga senar bass, bukannya terlihat timpang malah kelihatan lebih power skill. Tapi yang membuat penampilan menarik adalah singkronisasi antar duo drummer, Carl McGinley dan Eric Hernandez, menderu membuka cakrawala psikedelia, seperti satu kesatuan marching band akhir zaman saat membawakan “Running Red”. Jujur, menurut pribadi album Static Tension paling nyangkut di kepala dibandingkan album lainnya. Menaruh “Hollow Severer” sebagai encore merupakan pencampaian klimaks yang optimal!
Adapula sesi foto bareng dan melegalisir rilisan-rilisannya bersama personil seusai perfomance. Tapi, konser di Jakarta ini pun sukses terselenggara berkat kolaborasi ciamik Grieve Records, Lawless Jakarta, dan tentunya Here To Stay.