Review Event : Fuzz Wave Festival ‘Membangkitkan tidur lama sang legenda rock’

Gigs

Written by:

(25/10/2014) Salah satu legenda rock kembali bangun dari tidur panjangnya. Di Fuzz Wave Festival Benny Soebardja terlihat bersemangat sekali menjajaki panggung Basement Cafe. Bersama massa yang mayoritas generasi ketiga rock, bernyanyi lagu-lagu ciptaan beliau semasa karirnya menjalani profesi sebagai rocker lawas. Malam itu Kief mengawali dengan stoner rock kelas berat dari timur Jakarta. Selanjutnya, ada trio eksperimental bernama Gaung melibas keras dengan nada-nada progresif. Sehabis itu Matiasu membawa suasana kegelapan lewat materi album ‘Doom Dance’. Mereka pun mengcover ‘Rajagnaruk’ milik trio jahanam asal Bandung, Rajasinga.

DSC_1705Shark move mengambil alih panggung dan menjadikan Benny Soebardja sebagai ‘imam’ untuk empat puluh lima menit kedepan. Band yang terbentuk di tahun 1970, mengkombinasikan music rock dengan harmoni musik tradisional. Tak bisa dielakan kalau Sharkmove dinobatkan sebagai pionir band progresif-rock Indonesia. Tapi, spesial untuk Fuzz Wave Festival mereka pun membawakan tembang dari Benny Soebardja and the Lizard juga Giant Step. Tampil enerjik layaknya semangat umur 21, bung Benny beraksi bersama gitar kesayanganya. Pun dibuat bingung, karena anak-anak muda sekarang hafal lagu-lagu yang dimainkan seperti Air Pollution, My Life sampai lagu ‘menyentil’ sistem pemerintahan orde baru Evil War. “Kami sengaja buat lagu liriknya bahasa Inggris, biar pemerintah pada zaman itu nggak pada ngerti” Benny Soebardja menceritakan sedikit proses pembuatan lagu ‘Evil War’. Sampai dipenghujung penampilan dia pun foto bersama fansnya di pinggir panggung. Seakan mundur beberapa puluh tahun ke belakang di masa-masa kejayaan beliau.

DSC_1876

Juga tak kalah bagus penampilan liar dari trio Grunge asal Bandung, Thunder Sanchez. Sayangnya mereka kurang terlalu solid. Stamina pun sudah mau habis rasanya mendengarkan mereka. Kuintet psychedelic-rock, Sigmun ditempatkan sebagai band terakhir. Memperdengarkan materi album yang segera rilis secepatnya. Seakan mencoba lepas dari zona nyaman mereka, materi terbaru lebih variatif dibandingkan sebelumnya. Tak heran jika Benny Soebardja nge-fans sama mereka. Seperti biasa’The Long Haul’ versi penuh menjadi lagu andalan sekaligus penutup. Fuzz Wave Festival mampu membuktikan kemampuannya bukan hanya menjadi festival musik lintas generasi, tapi mampu juga mengenalkan sejarah musik kepada generasi sekarang. Mungkin saja malam itu ada yang tidak mengenal Sharkmove dan acara ini mencoba mengenalkan (kembali) band legenda tersebut.

 

Gaung-Deathrockstar Sigmun-Deathrockstar Thunder Sanchez-Deathrockstar Shark Move-DeathrockstarMatiasu-Deathrockstar

Comments are closed.