Seongok badan tiba-tiba terlempar melintas di depan kepala saya, tidak lama setelah memesan minuman di pintu masuk. Tidak lama kemudian ada lelaki berbadan tinggi, berwajah mirip juara dunia tinju asal Filipina tergeletak di lantai.
Rupanya ia baru saja terpeleset karena pogo sambil berteriak di mic mengurangi kewaspadaan akan lantai licin. Ia adalah Sida dari Dental Surf Combat yang sedang membangun badai kecil pogo di 365 Ecobar kemarin malam walau sambil kepleset-kepleset.
Tetapi wajah mirip dengan juara dunia tidak hanya sekedar mirip, karena ia selalu berhasil bangkit lagi dan lagi. luar biasa.
•
Tidak lama setelah itu, semakin banyak tubuh terlempar dan sound system terdorong. Wajah siaga terlihat jelas di raut Ucup, wakil dari deMajors dalam menyelenggarakan Pop Up Gigs. Manusia-manusia yang masih waras, dengan sigap memperbaiki posisi sound system dan mengamankan teman-temannya. Tentu tidak ada yang ingin membuat kasus dengan pemilik acara ini, karena urusannya panjang dan mempersulit kesempatan berpogo di tempat yang nyaman dan berpenyejuk ruangan.
•
Setelah Dental Surf Combat memutuskan untuk menutup setnya karena memang sudah waktunya berhenti, maka giliran Tarrkam. Band hardcore yang meneriakkan tema-tema keseharian dan kritik pada kejadian sehari-hari di kehidupan bermasyarakat sub-urban dengan bahasa yang mampu meremas testikel lelaki dewasa berpendidikan namun brengsek.
•
Di penghujung acara, Petaka mengambil alih panggung. Ini adalah kali pertama saya menyaksikan Petaka tanpa almarhum Rully. Terasa berbeda memang, namun beliau saat ini telah beristirahat dengan tenang dan mungkin sedang membahas musik bersama Lemmy Killmister, David Bowie atau Denny Sakrie di alam sana. Maka mari kita ber-hardcore akhir pekan (di hari Selasa) bersama Petaka formasi terbaru.
Band ini adalah titisan dari kaset-kaset Charles Bronson, Spazz atau Los Crudos yang singkat-singkat namun berbekas.
Set mereka cocok untuk pencinta hardcore yang mulai berumur, karena tetap cepat, keras, bertenaga namun enak juga dinikmatin sambil goyang-goyang santai tanpa moshing yang bisa menambah resiko keseleo untuk manusia-manusia moshing menjelang umur 40 tahun.
•
Kemudian tidak lama setelah Petaka menyelesaikan set, saya pulang.