rsd2016 Tag Archive

Artikel/Opini

Satu Perjamuan Terakhir: Bisnis hitam anak haram ibukota ditelanjangi vodka

Satu Perjamuan Terakhir: Bisnis hitam anak haram ibukota ditelanjangi vodka Brang Breng Brong pt.02 Empat hari setelah Record Store Day saya duduk satu meja makan bersama Tarigan di sebuah restoran Jepang di tengah kawasan Kemang. Sore itu dia, mengenakan topi pet seperti biasa dan sepasang celana – kaos warna coklat bertuliskan ‘Kentucky Derby Is Decadent […]

Read More

Artikel/Opini

Satu Perjamuan Terakhir: Bisnis hitam anak haram ibukota ditelanjangi vodka pt.01

Satu Perjamuan Terakhir: Bisnis hitam anak haram ibukota ditelanjangi vodka Brang Breng Brong pt.01 Ricky Virgiana, berkemeja cerah lengan pendek yang digulung mampir ke Gerah Anjing. Menopang dagunya di ujung boks ketika bersemangat – bahkan keringat panggungnya pun belum mengering – bercerita tentang Australia. White Shoes baru saja pulang dari tur seminggu di sana. Dari […]

Read More

Artikel/OpiniFeatured

Serangan Roda Gila: Alpra, Paranoid, Lari Seratus 

“Kalau sama elo empat ratus aja,” sahut Gun.  Bajingan. Kalau sama orang lain berapa kira-kira, lima ratus? Saya meringis. Kalau saja itu berharga dua ratus ribu – dan memang sudah seharusnya, mungkin saya akan berusaha mengelitkannya jadi seratus lima puluh, paling tidak. Untuk yang terakhir tadi jantung saya sedikit meronta. Bukan apa-apa, bahkan saya sudah […]

Read More

Artikel/Opini

Terlalu Punk Untuk Pemberhalaan pt.02

‘punk harus murah!’ Mendengar ocehan Yongki tentang ‘punk harus murah!’ dan ancaman aduannya ke Berry membuat saya penasaran dengan apa yang dijajakan Trash Shop yang terletak hanya sepelemparan batu, tepat di belakang kanan lapak kami. Ketika didatangi ternyata Berry sedang kedatangan seorang penggemar Antiseptic yang mampir untuk menyapa. “Salut, Bang! Album Best of-nya bagus banget, […]

Read More

Artikel/Opini

Terlalu Punk Untuk Pemberhalaan pt.01

Dijual cepat: Seratus Ribu – Tiga Plat; Classic Rock Lima Puluh Ribu. Besoknya, tidak perlu menunggu lama bagi Rendi untuk tersenyum di hari pertama RSD. Bahkan sebelum tepat pukul dua belas siang ketika saya baru datang dengan menenteng satu tas berisi piringan hitam siap lego, dia sudah menuai pundi-pundi awalnya: sebelas juta rupiah langsung masuk […]

Read More