Studiorama Returnal 2015 : Suguhan Vada Vada dari Duo The Garden

event musikeventsReviews

Written by:

Acara garapan Studiorama makin kesini terlihat makin menjanjikan seturut kinerja mereka. Berhasil kembali menyelenggarakan Studiorama Returnal mengajak duo garage punk asal California, The Garden, dengan dua penampil pembuka Low Pink dan Pijar. Dan memilih 365 Ecobar sebagai venue perhelatan malam itu (09/10/15).

DSCF6674

Busuknya arus lalu lintas selatan Jakarta di jumat malam sangat terlihat jelas di jalanan-jalanan besar hingga akses menuju venue tak bisa terhindarkan. Hasilnya saya hanya mendapat satu lagu terakhir dari Low Pink sebagai pembuka pertama. Band psychedelic pop yang sejak setahun terbentuk ini, memang beri nafas baru tapi belum dapat sorotan banyak. Sedikit ada unsur Unknown Mortal Orchestra era awal dalam musik mereka. Dilanjut Pijar band Indie Rock/Alternative Dance asal Jakarta yang mengingatkan kembali perkembangan musik pertengahan tahun 2000 di ranah Britania­­. Biasanya sering diulas NME. Ditambah lirik norak perihal muda belia dan berbahaya dalam bercinta merupakan bumbu utama.  Menjadi unik ketika sang vokalis terlihat maksa mau menonjolkan kesan ‘nakal’ tapi tidak secara total. Lantas hanya remah-remah ‘kegaringan’ yang didapat.

DSCF6841

Dua pria warga asing itu akhirnya memasuki pelataran panggung setelah Pijar menyudahi penampilannya. Baru check line saja, baris pertama penonton sudah dikerubuni gadis-gadis belia dengan teriakan histeris memanggil saudara kembar Wyatt Shears (vocal, bass) dan Fletcher Shears (drum). Maklum, Shears bersaudara ini memiliki wajah rupawan. Tak heran jika menjadi daya tarik para gadis dan pernah juga diajak Hedi Slimane sebagai model Saint Lauren di tahun 2013. ‘Crystal Clear’ menjadi lagu pembuka diambil dari track album terkini mereka “Haha”. Ya, kunjungan mereka ke Jakarta sekaligus mempromosikan album terakhirnya tersebut dibawah naungan Burger Records.  Komposisi bassline yang enerjik dengan pukulan-pukulan kompleks dan tidak memiliki batasan genre berhasil menciptakan mosh pit kecil-kecilan di tengah crowd. Mereka melabelkan sendiri musik mereka dengan sebutan ‘Vada Vada’. “Vada Vada: An idea that represents pure creative expression, that disregards all previously made genres and ideals.” ujar Wyatt Shears. Ada pula aksi Fletcher mengambil sejenak posisi vokal diiringi sampling DnB mengajak penonton berjingkrakan bersama. Nomor-nomor pamungkas dari album yang mentenarkan mereka, The Life And Times Of A Paperclip, tak luput dibawakan. Ditutup dengan ‘We Be Grindin’ sebagai lagu jitu menghabiskan stamina. Senyum puas dan keringat menjadi saksi jelas bahwa perhelatan malam itu sukses terlaksana. Kita pun masih menunggu kejutan-kejutan dari Studiorama selanjutnya dalam agenda  mereka.

DSCF7740

Photo by: Ezra Natalia

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *